Sabtu, 11 April 2015

Manajemen Persediaan

BAB I
Pendahuluan
1.1.   Latar Belakang
Dalam perkembangan zaman yang semakin maju ini banyak sekali perusahaan yang tumbuh pesat dan mengalami kemajuan dan itu semua tidak terlepas dari kebijakan perusahaan yang bisa melakuakan efisiensi dan efektivitas khususnya dibidang persediaan karena itu bisa menekan biaya sehingga dapat dikurangi secara signifikan.
Pertumbuhan perusahaan yang meningkat dalam rangka meraih pangsa pasar yang lebih besar dibutuhkan persediaan yang sangat besar dalam menunjang pertumbuhan penjualan perusahaan. Pengelolaan persediaan yang baik di perusahaan sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan penjualan. Kekurangan persediaan sangat mengganggu jalannya operasional perusahaan yang selanjutnya akan menggangu strategi pemasaran perusahaan. Persediaan yang terlalu banyak diperusahaan juga akan mengakibatkan adanya kerusakan bahan baku yang menumpuk digudang dan kemungkinan menimbulkan biaya yang cukup besar Untuk itu dibutuhkan manajemen persediaan yang efektif agar perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan lancar.
Manajemen persediaan adalah salah satu cara yang bisa diambil oleh perusahaan demi pengaturan bahan baku dan bahan – bahan lain yang akan diperlukan untuk proses produksi demi menekan cost dan yang bisa timbul karena tidak adanya manajemen dalam hal persediaan ini.

1.2.   Rumusan Masalah
·         Pengertian Manajemen persediaan
·         Faktor – faktor yang mempengaruhi diadakanya manajemen persediaan
·         Sistem Pengendalian persediaan
·         Manfaat manajemen persediaan
1.3.   Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat sebagai salah satu tugas yang diberika kepada kami dimata kuliah Manajemen Operasional 2. Selain untuk itu, kami juga menjadikan makalah ini sebagai pembelajaran untuk lebih mendalami materi tentang manajemen persediaan baik itu pengertian, faktor yang yang mempengaruhi dan sistem pengendaliannya.
BAB II
Pembahasan
2.1.   Pengertian Manajemen Persediaan
Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau barang-barang yang masih dalam proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam suatu proses produksi.
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang.
Manajemen persediaan atau ada juga yang menyebutnya sebagai sistem manajemen persediaan adalah sistem manajemen (merancang, mengeksekusi dan mengevaluasi) persediaan dengan instrumen kebijakan.
Manajemen persediaan adalah menentukan jumlah persediaan yang optimal dengan biaya total yang minimal. Persediaan atau inventory meliputi bahan mentah atau bahan baku, bahan pembantu, bahan dalam proses atau work in process, suku cadang, dan barang jadi atau finished good. Alasan perlunya manajemen persediaan adalah karena timbulnya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian pasokan supplier, dan ketidakpastian waktu pemesanan.
Dalam manajemen persediaan umumnya terdapat 3 jenis persediaan pada perusahaan manufaktur yaitu:
·         Persediaan bahan mentah
Persediaan bahan mentah adalah barang-barang yang dibeli atau diperoleh dari sumber-sumber alam yang dimiliki dengan tujuan untuk diolah menjadi produk jadi. Dalam hal bahanbakuyang digunakan di dalam proses produksi berupa suku cadang dan harus dibeli dari pihak lain maka barang-barang demikian sering disebut sebagai persediaan suku cadang.
·         Persediaan barang dalam proses
Barang-barang yang masih dalam pengerjaan yang memerlukan pengerjaan lebih lanjut sebelum barang itu dijual. Produk dalam proses, pada umumnya dinilai berdasarkan jumlah harga pokok bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang telah dikeluarkan atau terjadi sampai dengan tanggal tertentu.
·         Persediaaan barang jadi
Semua barang yang diselesaikan dari proses produksi dan siap untuk dijual. Seperti halnya produk dalam proses, produk jadi pada umumnya dinilai sebesar jumlah harga pokok bahanbaku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.

2.2.   Faktor – faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan
Dalam proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan manajemen persediaan sangat berpengaruh dalam hal proses produksi tersebut. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen persediaan dan saling berkaitan satu dengan yang lainya diantaranya:
·         Perkiraan pemakaian bahan baku
Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan baku, maka selayaknya manajemen perusahaan mengadakan penyusunan perkiraan pemakaian bahan baku untuk keperluan proses produksi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendasark:an pada perencanaan produksi dan jadwal produksi yang telah disusun sebelumnya. Jumlah bahan baku yang akan dibeli perusahaan tersebut dapat diperhitungkan, dengan cara jumlah kebutuhan baku untuk proses produksi ditambah dengan rencana persediaan akhir dari bahan baku tersebut, dan kemudian dikurangi dengan persediaan awal dalam perusahaan yang bersangkutan.
·         Harga bahan baku
Harga bahan baku yang akan digunakan dalam preses produksi merupakan salah satu faktor penentu seberapa besar dana yang harus disediakan oleh perusahaan yang bersangkutan apabila perusahaan tersebut akan menyelenggarakan persediaan bahan bakau dalam jumlah unit tertentu. Semakin tinggi harga bahan baku yang digunakan perusahaan tersebut, maka untuk mencapai sejumlah persediaan tertentu akan memerlukan dana yang semakin besar pula. Dengan demikian, biaya modal dari modal yang tertanam dalam bahan baku akan semakin besar pula.
·         Biaya – biaya dari persediaan
Dalam hubungannya dengan biaya biaya persediaan ini, dikenal tiga macam biaya persediaan, yaitu biaya penyimpanan, biaya. pemesanan, dan biaya tetap persediaan. Biaya penyimpanan merupakan biaya persediaan yang jumlahnya semakin besar apabila jumlah unit bahan yang disimpan di dalam perusahaan tersebut semakin tinggi. Biaya pemesanan merupakan biaya persediaan yang jumlahnya semakin besar apabila frekuensi pemesanan bahan baku yang digunakan dalam perusahaan semakin besar. Biaya tetap persediaan merupakan biaya persediaan yang jumlahnya tidak terpengaruh baik oleh jumlah unit yang disimpan dalam perusahaan ataupun frekuensi pemesanan bahan baku yang dilaksanakan oleh perusahaan tersebut.
·         Kebijakan pembeliaan
Kebijaksanaan pembelanjaan yang dilaksanakan di dalam perusahaan akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan persediaaan bahan baku dalam perusahaan tersebut. Seberapa besar dana yang dapat digunakan untuk investasi di dalam persediaan bahan baku tentunya juga tergantung dari kebijaksanaan perusahaan apakah dana untuk persediaan bahan baku ini dapat memperoleh prioritas pertama, kedua atau justru yang terakhir dalam perusahaan yang bersangkutan. Disamping itu tentunya financial perusahaan secara keseluruhan juga akan mempengaruhi kemampuan perusahan untuk membiayai seluruh kebutuhan persediaan bahan bakunya.
·         Pemakaian bahan itu sendiri
Hubungan antara perkiraan pemakaian bahan baku dengan pemakaian senyatanya di dalam perusahaan yang bersangkutan untuk keperluan pelaksanaan proses produksi akan lebih baik apabila diadakan analisis secara teratur, sehingga akan dapat diketahui pola penyerapan bahan baku tersebut. Dengan analisis ini maka dapat diketahui apakah model peramalan yang digunakan sebagai dasar perkiraan pemakaian bahan ini sesuai dengan pemakaian senyatanya atau tidak. Revisi dari model yang digunakan tentunya akan lebih baik dilaksanakan apabila ternyata model peramalan penyerapan bahan baku yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang yang ada.
·         Waktu tunggu
Waktu tunggu merupakan tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku tersebut dilaksanakan dengan datangnya bahan baku yang dipesan tersebut. Apabila pemesanan bahan baku yang akan digunakan oleh perusahaan tersebut tidak memperhitungkan waktu tunggu, maka akan terjadi kekurangan bahan baku (walaupun sudah dipesan) karena bahan baku tersebut belum datang ke perusahaan. Namun demikian, apabila perusahaan tersebut memperhitungkan waktu tunggu ini lebih dari yang semestinya diperlukan, maka perusahaan yang bersangkutan tersebut akan mengalami penumpukan bahan baku, dan keadaan ini akan merugikan perusahaan yang bersangkutan.
2.3.   Sistem pengendaliaan persediaan
Sistem pengendalian persediaan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, apa yang harus disediakan, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan. Sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat.
·         Apa yang harus disediakan?
Dalam sistem pengendalian persediaan ada metode klasifikasi ABC yang dipakai untuk menentukan apa yang harus disediakan.
Metode ABC adalah metode membagi – bagi kelompok persediaan menjadi tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan sehingga dapat diketahui item mana yang harus mendapat perhatian lebih dibandingkan dengan item yang lainnya. Sedangkan nilai yang dimaksud dalam klasifikasi ABC ini bukan lah harga persediaan per unit, melainkan volume persediaan yang dibutuhkan dalam satu periode dikalikan dengan harga per unitnya.
Kelas A ialah kelas yang nilai persediaan itu 70% dari seluruh nilai persediaan walaupun jumlahnya hanya sedikit, tetapi kelas ini harus mendapatkan perhatian yang serius dalam hal persediaanya karena akan berdampak pada biaya yang tinggi. Kelas B ialah kelas yang nilai persediaanya 20% dari seluruh nilai persediaan sedangkan kelas C memiliki porsi 10% dari total nilai persediaan dengan jumlah persediaan yang cukup banyak mencapai 50% dan memiliki dampak yang kecil pada total biaya yang akan dikeluarkan.
Manajemen ABC penting untuk dilakukan agar perusahaan bisa memperhatikan persediaan khususnya kelas A yang menimbukkan biaya tinggi dan tanpa mengenyampingkan persediaan kelas B dan C.
·         Kapan dilakukan persediaan?
Dalam hal ini, persediaan terbagi menjadi 2 macam menurut waktu waktu pemesanananya yaitu dependent demand dan independent demand.
Dependent demend adalah persediaan yang dibeli mengikuti jadwal dari penyedia persediaan tersebut atau penjualnya yang telah dibuat, sedangkan independent demand ialah persediaan yang tidak mengikuti jadwal penyedia persediaan tersebut dengan kata lain persediaan bisa dibeli sesuai dengan kebutuhan perussahaan.
·         Berapa yang harus disediakan?
Ada metode untuk menghitung berapa persedian yang harus dilakukan dengan menggunakan metode EOQ (economic order quantity) agar persediaan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan dan bisa menekan cost yang dikeluarkan.
EOQ (economic order quantity) adalah jumlah kuantitas barang yangdiperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai pembelian yang optimal. Dalam mennetukan besarnya jumlah pembeliaan yang optimal ini kita hanya memperhatikan biaya variabel dari penyedia persediaan tersebut,baik biaya variabel yang sifat perubahanya searah dengan perubahan jumlah persediaan yang dibeli/disimpan maupun biaya variabel yang sifat perubahanya berlawanan dengan jumlah inventory  tersebut.
Rumus untuk menghitung EOQ adalah:
Ket :
D : Jumlah (dalam unit) yang diperlukan pada periode tertentu
O : Biaya pesanan setiap kali pesan
H : Harga pembelian per unit barang
C : Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang (dalam persentase)
2.4.   Manfaat manajemen persediaan
Manajemen persediaan memiliki manfaat bagi perusahaan dalam han efisiensi dan evektivitas persediaan yang akan disediakan sebagai bahan baku atau yan lainya bagi perusahaan. Beberapa manfaat dari manajemen perseidaan ialah:
A.    Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang minimum.
B.     Mengeliminasi atau mengurangi pemborosan dan biaya yang timbul dari penyelengaraan persediaan yang berlebihan, kerusakan, penyimpanan, keusangan, dan jarak serta asuransi persediaan.
C.     Mengurangi risiko kecurangan dan kecurian persediaan.
D.    Menghindari risiko penundaan produksi dengan cara selalu menyediakan bahan yang diperlukan.
E.     Memungkinkan pemberian jasa yang lebih memuaskan kepada para pelanggan dengan cara selalu menyediakan bahan/barang yang diperlukan.
F.      Dapat mengurangi investasi dalam fasilitas dan peralatan pergudangan.
G.    Memungkinkan pemerataan produksi melalui penyelenggaraan persediaan yang tidak merata sehingga dapat membantu stabilitas pekerjaan.
H.    Menghindarkan atau mengurangi kerugian yang timbul karena penuruna harga.
I.       Mengurangi biaya opname fisik persediaan tahunan.
J.       Melalui pengendalian yang wajar dan informasi yang tersedia untukpersediaan, dimungkinkan adanya pelaksanaan pembelian yang lebih baik untuk memperoleh keuntungan dari harga khusus dan dari perubahan harga.
K.    Mengurangi penjualan dan biaya administrasi, melalui pemberian jasa/pelayanan yang lebih baik kepada para pelanggan.


BAB III
Penutup
3.1.   Kesimpulan
Manajemen persediaan adalah ilmu yang mempelajari hal – hal yang persediaan agar mendapatkan hasil yang optimal. Manajemen Persediaan memiliki fungsi untuk mengatur persediaan bahan baku atau bahan – bahan lain yang diperlukan demi menunjang opersional pabrik dalam hal produksi. Manajemen persediaan sangat berguna demi meingkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi barang dan mampu menekan cost serendah mungkin tanpa memngurangi kualitas pada produk yang di produksi.
Dengan perhitungan EOQ (eqonomic order quantity) manajemen bisa akan melakukan pembelian persediaan dengan jumlah yang sesuai dengan kubutuhan dan sesuai dengan persediaan yang masih tersisa di gudang untuk digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar